Penyesalan

Kau tahu, sesungguhnya penyesalan terdalamku adalah saat kehilanganmu tanpa terucapnya sebuah kata perpisahan.
Malam itu ketika hujan turun rama menarik tangan mila penuh harap, mengucapkan rangkaian kalimat yang begitu romantis, tapi sepertinya mila tidak tertarik. Dengan terpaksa mila harus mengatakan ya. Dan malam itu juga mila dan rama resmi menjalin hubungan, anak muda biasa menyebutnya dengan pacaran. Sepertinya rangkaian kata itu khusus rama buat untuk mila bukan?. Tatapan penuh harap itu yang membuat mila terpaksa berkata ya. Betapa senangnya rama mendengar kata itu sehingga rama langsung memeluk mila dengan erat.
“Mil hari ini ada acara tidak?” tanyanya padaku
“Tidak ada sepertinya kenapa memangnya ram?”
“Ada film bagus di bioskop, kalau kamu bisa, nanti sore saya jemput, bagaimana?” tawarnya
“Baiklah, kamu tidak usah menjemputku, aku bisa sendiri” jawab mila
Sore itu tiba tiba mila membatalkan janjinya dengan rama yang telah menunggunya di gedung bioskop selama 2 Jam.
“Ram maaf ya, aku gak bisa datang karena aku harus ke rumah sakit menjenguk kakek” tertulis pesan itu di layar handphone milik rama
“Baiklah tak apa” lekas rama mengirim pesan itu.

Goodbye My Love

Entah bagaimana perasaan yang aku rasakan saat ini. Apakah ini bentuk penyesalan yang teramat mendalam atau apakah ini hanya untaian masa lalu yang membuatku kadang bisa gila memikirkannya. Cerita ini bermula dari dua puluh tahun yang lalu, ketika itu aku baru memasuki sekolah menengah pertama. Di hari pertama sekolah ketika aku masuk ke dalam kelas mataku tertuju pada seorang anak perempuan yang duduk manis di bangku deretan nomor dua dari depan. Aku langsung terpana melihat anak perempuan yang berwajah sangat manis itu. Setelah semua siswa dikelasku memperkenalkan dirinya masing-masing, barulah aku mengetahui jika anak perempuan itu bernama Sinna. Mungkinkah ini cinta monyet atau cinta apalah, aku langsung jatuh cinta dengan Sinna.

Hijabmu Mahkotamu

Rinai hujan yang memusimkan di bulan November seakan akan awan menangis dan langit pun menyelimuti
Zaman kini telah berbeda, dimana masa yang banyak dipengaruhi oleh budaya asing. Seolah-olah manusia mudah terjerumus dengan hal hal yang negatif. Yang tak disangka malah terjadi, sedangkan yang diharapkan tak terwujudkan.
Berawal dari 2 orang akhwat yang bersahabat bernama Maidina Fadhila dan Hanifa Salsabila. Maidin (Maidina Fadhila) mempunyai karakter yang religius, pintar agama, dan selalu sabar dalam hal apapun. Sedangkan Ifa (Hanifa Salsabila) sifat nya kalah jauh dari sahabatnya, ia senang sekali bergaul dengan para ikhwan walaupun yang baru dikenalnya pun ia sudah bisa langsung akrab dan ia selalu tebar pesona terhadap para kaum adam tersebut.
Saat di halte, mereka sedang menunggu bus dan sambil berbincang bincang.
“Maidin, kamu lihat gak cowok geng motor yang kulitnya putih terus pake anting sebelah dan dia sering nongkrong di kafe moccala itu? dia kece banget Mai” ucap Ifa yang terpesona.
“Astagfirullah Ifa, istighfar. Ini bulan puasa, jaga pandanganmu dari yang bukan makhram mu. Dosa!” tegur Maidin.

Love You Thousand Times

The sun shone brightly. The birds chirped happily. Every body was busy with their activities. So did Dinda.
That morning she went to a beautiful park near her house. A park where she usually spend her spare time for a few months before.

After her boy friend leave her away, she became depressed and live in sorrow. Then someone came to her life. Brought a happiness. They became good friends although they never meet before. They communicated by phone. They motivated each others. They have many similarities and so on. Dinda was very happy. She could forget her sorrow. But unpredictable thing happened. There was a small dispute among them. They lost contact. Dinda was sad, but she promised herself that she’ never let her down.
 

Layakkah Aku Masuk Syurga-MU?

Mengurai kisah masa lalu yang begitu pahit dan sukar dijalani. Tak lepas pula dari genangan dosa masa lalu. Mungkin saja, takkan pernah membaik lagi meski aku perlahan memperbaiki diri. Hanyalah indah semu yang kurasakan, ilusi kebahagian itu kian hari semakin samar saja. Bahkan detik perpisahan dengan suamiku tak meninggalkan jejak senyum, hanyalah sesal yang semakin membumbung tinggi. Semakin Membuncah hingga tangis tak mampu menadahi kesedihan yang terasa. Terpuruk dan tak adalagi senyum merekah yang ikhlas terpancar dari bibirku. Semuanya begitu sulit kuhadapi.
Panggil saja ‘Nia’.. orang-orang biasa memanggilku ibu Nia. Usiaku 38 Tahun
Aku menikah dengan suamiku sekitar 20 tahun lalu. Pernikahan itu terbilang tidak sah karena keluarga tidak ada yang merestui dan aku menikah memakai nama orang lain di buku nikah. Saat itu, yang terpikir olehku bukan masalah sah dan tidak sah tapi bagaimanapun caranya aku harus menikah dengan lelaki itu karena aku sudah hamil satu bulan. Aku mencintai lelaki itu tanpa menengok apa yang aku lakukan sesuai ajaran-Nya atau tidak. Aku benar-benar dibutakan cinta pada saat itu. Desahan nafasku hanya dipenuhi nafsu, tanpa pernah diselingi menyebut Asma-Mu. Aku benar-benar hina.. Sungguh!!!

Rains

Rains 1
From her eyes
That’s just another day in the September. The rain still falls in her town. But, she didn’t really care. She let the rain wet her body. She didn’t use umbrella or even jacket. She didn’t know where she went. She just felt too tired and tried to forget everything although just for a while. And she knew, this place is the best place.
She just walks in the middle of rain. Everybody that she passed was bringing umbrella. But, she didn’t. The road was quiet. Some couple was standing under the tree. And, she saw the boy. He walked in the rain with that girl. He gripped her hand and she holds an umbrella for them. Actually she felt hurt, but, inside of her heart that’s still another wound. There is no use to go back to her house. She thought that her parents were still fighting, her brother not at home, and other siblings in her grandmother’s house. Yes. Maybe, her parents would divorce. And her father would marry that woman. That evil woman. Her mother would cry. And, how about her siblings? Ray should old enough to accept the fact. But, how about Rosie, and Ezra? They just eleven years old and six years old.
She walked for some steps. The rains didn’t stop. She didn’t know why that her friend, Adriel really love rain. He said that rains one of the best things in the world. Nonsense. And where in the world was the smart guy? Where? He was in the school, preparing himself for Olympiad. Well, she didn’t important enough. He didn’t here when she need him. He didn’t here when she needed someone to talk.

Message From Smile

Once upon a time, there was a young lady who had a beauty body. Her name was Belle, she lived lonely in small house because her parents already died in few years ago. Many of villagers knew about her, she was very kind, helpful, and humble too.
At the moment, Belle was cleaning her clothes along the river but in the same time there was a painter who was spying Belle from the other side of river.
“How beautiful you are! I will make a painting which represent you!” said painter with low voices.
The painter just looking at her, he didn’t dare to meet and talked with Belle. However, Belle was a such beautiful girl who made the painter fell in love with. But, her beauty always caused of many problems in the village like there many incidence of infidelity which happened in the village. The majority of husbands always stole the Belle’s concern when their wives didn’t know.
That things made wives thought how to make Belle got out from the village forever. Many ways had been done by the wives but it’s useless. Belle was always saved from the evil plan somehow it happened continuously.
At the moment, Belle received some fruits which was from one of the husbands.
“This is for you, Belle. I bought it from market,” said the husband.
“Oh, the fruits are nice. Thank you!” Belle replied.

Cara Mudah Download Video Youtube di Linux Ubuntu 12.10

Tangkpan layar Aplikasi Minitube di Ubuntu 12.10
Minitube memberikan Anda sebuah video stream tanpa henti. Minitube tidak memerlukan Flash Player, tinggal memasukan kata kunci dari file video yang kita cari. Minitube bukan tentang kloning YouTube asli antarmuka web, itu bertujuan untuk menciptakan pengalaman TV-seperti baru.
Instal Minitube di Ubuntu 10.04, 10.10,, 11.04 11.10, 12.04:
Untuk Install Minitube di Ubuntu buka Terminal (Tekan Ctrl + Alt + T) dan salin perintah berikut di terminal :
  • sudo add-apt-repository ppa:ferramroberto/minitube
  • sudo apt-get update
  • sudo apt-get install minitube
 Selamat mencoba!

Tentang Kamu

Seseorang yang menarik perhatianku dari awal, seseorang yang mampu mengubahku. seseorang Yang selalu ada di hati ini, dari awal berjumpa sampai hari ini. Seseorang itu adalah “kamu” (Desti)
Kamu sosok terbaik yang perna kukenal, sosok yang mampu mengubah hari-hariku. Hingga aku jatuh terlalu dalam dengan angan-angan Dan mimpi-mimpi indah jika cintaku ini terbalaskan!
“Desti” seseorang yang kukenal delapan tahun silam. Perjumpaan kami saat aku masuk ke salah satu Sekolah Menengah Atas di Desa, Sikapnya yang lembut dan baik yang Membuat aku semakin mengaguminya. meski sampai detik ini dia tak pernah mengetahui tentang perasaan ini yang begitu mendalam padanya!
Aku takut Desti Tak punya rasa yang sama, aku takut Desti hanya menganggap aku junior tak lebih, aku takut aku akan Dikecewakan oleh harapan Yang menggebu-gebu. Dari awal aku menyukainya, aku selalu mencari tau tentangnya. dari keluarganya, sahabatnya dan rutinitasnya sehari-hari.
Aku tak pernah merasa letih dalam mengejar cintanya, meski ku tau di luaran sana banyak yang menaruh hati pada “Desti”

Penyesalan

Mata setengah terbangun memulai hari yang baru bersama ayahku tanpa ibu di sisiku, hidup akan terus berputar, dan aku pun tidak boleh terus menerus seperti ini aku harus bisa menerima kenyataan yang ada, karena aku pun harus menjaga ayahku, aku tidak mau kehilangan seseorang yang aku sayang untuk kedua kalinya.
“pagi ayah…” ucapku “pagi sayangku cerry” jawab ayah “ayah kok merok*k sambil minum kopi sih, gak boleh tau yah apalagi masih pagi begini yah” memberi tahunya “biarin cher ayah udah kebiasaan begini dari dulu” jawabnya “pantesan aja ibu sering bilangin ayah, tapi ayah keras kepala sih dibilanginnya” candaku “iya ibu sering banget bilangin ayah kaya kamu gini, tapi ibu sudah tidak sama kita lagi di sini” jawabnya “iya ibu sudah tenang di sana yah, kita hanya bisa doakan saja dari sini” mendoakan “sudah sudah kamu berangkat sekolah gih, nanti telat lagi” menyuruhku “tapi ayah janji akan berhenti kebiasaan merok*k pada pagi hari yaa dan seterusnya” buat janji “iya ayah janji “janji padaku “ya udah yahh aku pamit dulu ya.. asalamualaikum..” pamit dan salam kepada ayah “waalaikumsalam… hati hati di jalan, semangat cher ”memberi semangat “iya yahh dahhh” jawabku.
Sepulang dari sekolah seperti biasa aku bertemu orang yang bisa membuat ku bahagia di cafe “hay sayang, udah lama yaa nunggunya?” Tanyaku “belum kok, mau pesan apa?” bertanya kepadaku “emmm… jus orange aja, aku haus banget soalnya” jawabku “uuu kasian cape yaa, aku pesenin dulu yaa” candanya “iya cape banget” ucapku.
Setelah selesai aku pun pulang dianterin carlo sesampainya di rumah. Tok..tok… “asalamualaikum yah” salamku “waalaikumsalam…” jawab salam “ayah ini kelalin carlo pacarku” memperkenalkan “carlo om” berjabat tangan “ya udah kamu masuk dulu cher” menyuruhku “kalau gitu saya pulang dulu om” berpamitan “iya” jawab ayahku.

Rasa Yang Tak Dinanti

Wajah yang tak asing bagiku, selalu terdekap bayangnya dalam fikiranku, tahun demi tahun dilalui tanpa ada kata satupun… Inilah ceritaku
Masa kecil yang indah sangat dirindukan, tak ada rasa gengsi dan malu, dunia terasa sempurna tanpa beban apapun. Wajah yang tak terlalu sering kulihat namun selalu berjumpa, entah dalam hitungan hari, bulan maupun tahun. Dimulai dari keluarga mama, aku mempunyai sepupu yang berumur sama denganku, mereka adalah Awan, Risa dan aku… dari kecil kami sering bermain bersama, setiap ada acara keluarga pastinya. ya, namun Awan tidak tinggal di kota melainkan tinggal di desa, hanya satu tahun sekali aku berjumpa dengannya. Tahun demi tahun kami lalui, sering berliburan bersama, becerita, bertanya kabar di social media, dsb. Hingga suatu saat kami betiga merencanakan liburan ke Jakarta mengunjungi salah satu saudara mama.
Libur pun tiba, keberangkan kami telah dijawalkan dan kami siap untuk pergi liburan bertiga dengan mengunakan pesawat. Pada saat itu kami masih berumur 15 tahun, kami pun mendapatkan perhatian khusus dari pramugarinya.. sesampai di Jakarta kami dijemput oleh onti Sari dan suaminya, liburan kami dimulai dengan mengelilingi kota Jakarta hingga suatu hari kami ke dufan untuk bermain wahana yang mendebarkan..
“Awan, Risa, Nita bersiaplah dari pagi, kita esok akan ke dufan” ujan onti Sari
“okeh onti” jawabku
Kami pun berangkat.. Pada salah satu wahana suami onti menantang kami,
“siapa yang berani naik wahana torpedo akan mendapatkan reward” ujarnya
Hanya aku dan Awan berani, kami pun menaiki wahana tersebut dan karena kami ketakutan, kami pun bergandeng tangan..

Do'a Permohonan Surga Untuk Ibu

Semua orang duduk bersila menantikan sebuah ceramah, tapi siapa sangka bahwa semua itu hanya dusta. Dari sekian banyak jamaah, ada yang sibuk bicara, ada yang sibuk mengunyah bahkan ada pula yang tertidur pulas dengan wajah tanpa dosa.
Entah apa yang merasukiku, aku tak bersikap seperti biasanya yang sangat suka membuat kegaduhan dimana-mana. Saat ini aku hanya diam, kubiarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an menghanyutkanku sangat jauh hingga akhirnya menenggelamkanku.
Pertahananku jebol, air mataku mengucur deras ketika Penceramah berdoa untuk untuk semua orang tua yang telah membesarkan kami.
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami yang secara sadar dan tidak sadar kami lakukan terhadap orang tua kami. Berilah kami kesempatan untuk mengucap maaf kepada orang tua kami karena kami tidak pernah tahu apa isi skenario kehidupan kami selanjutnya. Kami tidak bisa membayangkan apabila pulang nanti kami sudah tidak bisa bercengkrama dengan orangtua kami lagi, kami tidak bisa membayangkan apabila pulang nanti kami temukan orangtua kami sudah tak bernyawa. Maka dari itu Ya Allah izinkanlah kami berbakti setulus hati kepada orangtua kami.” Doa Penceramah di sela tangisnya yang menggema.

Membuatku Menjadi Lebih 'Baik'

Aku bukanlah orang yang baik menurutku. Tapi siapa sangka aku akan mendapat sebuah kejutan dari Tuhanku, yaitu Allah. Sebuah kejutan yang ternyata menuntunku ke jalan yang benar. Aku merasa kalau Allah masih menyayangiku. Semuanya berawal dari sebuah malam yang dimana saat itu langit penuh dengan bintang.
Aku berjalan pulang sendiri ditengah malam yang sepi. Walaupun aku tak tahu aku akan diterima di rumah atau tidak. Karena sudah beberapa hari ini aku tidak pulang ke rumah dan lebih memilih mengikuti ajakan kotor teman-temanku, walaupun aku tahu kalau mereka tak pantas disebut ‘teman’. Aku merasa sangat tinggi sekarang, sampai-sampai aku tak tahu apa yang terjadi padaku selanjutnya.
Aku terbangun dan aku mendapati diriku tertidur tengkurap di jalan. Tubuhku terasa sakit semua, aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi, aku rasa ada perkelahian kecil yang sudah terjadi antara aku dan seseorang yang tak kukenal. Aku masih mengumpulkan nyawaku agar kembali seutuhnya.
“Apa kau baik-baik saja?” seorang perempuan yang bertanya padaku. Tapi aku hanya diam. Karena kurasa itu bukanlah hal yang penting untuk kujawab.
Lalu dia bertanya lagi “Apa kau baik-baik saja?’, dan sekali lagi aku tak menjawabnya. Aku membalik badanku, dan aku hanya melihat ribuan bintang yang bertebaran di langit yang gelap. ‘Apakah bintang-bintang itu bertanya padaku?’ Kataku dalam hati. Aku memejamkan mataku. ‘Huh, hal konyol apa yang aku pikirkan saat ini?. Bangunlah ada seseorang yang sedang menanyaimu’, kataku dalam hati.
Aku terduduk. Aku melihat seorang gadis berkerudung biru tua duduk di depanku. “Apa kau baik-baik saja?” untuk yang ketiga kalinya dia bertanya. Tapi aku hanya memalingkan wajahku. ‘Apa yang dilakukan gadis ini?’ Tanyaku dalam hati. Melihat aku yang terus tak menghiraukan pertanyaannya, gadis itu mengeluarkan sebuah cermin kecil dari dalam tasnya. “Ini” kata gadis itu sambil meletakkannya di bawah. Aku hanya memandangi cermin itu tanpa menyentuhnya. “Berkacalah. Lihat dirimu” tambah gadis itu sambil mendorong cermin itu dengan jari telunjuknya. Aku mengambil cermin itu dan aku melihat wajahku yang babak belur.

Ketika Membuka Mata


Ketika ku tau bahwa takdir tidak sepihak dengan jalan pikirku, saat dimana sebuah harapan yang kadang hanya menjadi angan-angan. Kini ku tau bahwa hidupku dimulai dari menutup mata dan kembali dengan mata terbuka dan berharap semua ini nyata…
“Risti, tunggu!! Kau ini selalu saja meninggalkan temanmu ini. Dasar!!”, seru teman di belakangku.
“Kamu, saja yang dari tadi lelet!”, jawabku membetak.
“Ya iyalah, emang tadi nggak lihat Ris?”, tanyanya lagi padaku.
“Liat apa sih?”, tanyaku geram.
“Itu tuh cowok pindahan di sekolah kita?”, jawabnya kembali.
“Hh, sorry gue nggak sempet liat Sit, gue buru-buru. O ya gue ingatin ya semua cowok itu sama, nggak ada yang beda!!”, jawabku sambil berhenti sejenak lalu pergi meninggalkan temanku itu.
Semester 1 telah berlalu kini aku sibuk dengan tugas-tugas yang telah menumpuk beberapa hari kemarin. Entah ada apa siswa-siswa perempuan di kelasku, mendengar bahwa ada siswa baru di kelas sebelah mereka lari pergi melihatnya, katanya sih cowok. Bagaikan kerbau terbirit-birit berebutan makanannya. Tapi hanya aku aja yang tak tertarik sama sekali, menurutku itu hanya membuang-buang waktu untuk persiapan Tes semester 2.
aat aku sedang menuju perpustakaan untuk meminjam beberapa buku untuk belajar, Bu Umi memanggilku dari belakang.

Mencintai Dikejauhan

Aku terus duduk di sini, sambil menatap pria yang sangat kusayangi dari SMP sampai SMA sekarang. Dia, Rio Dihamid pria yang sangat kucintai.
Tapi sayangnya aku cuma bisa duduk di sini tanpa ingin menyentuhnya, yah aku memang gadis yang pemalu, sedangkan dia, Pria yang populer di sini. Oh ya perkenalkan namaku Lily Lestari, aku cuma gadis biasa kok dan gak terlalu pintar dalam pelajaran.
“Ly?” suara itu membangunkan ku dari lamunan, dia temanku namanya Tia. “Eh iya?” refleks aku langsung menjawab. “Kamu kenapa?” tanyanya, “Eh? Mmm gak papa kok.” jawabku berbohong.
“Ly, aku tau kamu pasti liatin si Rio kan? Ly mau sampe kapan sih kamu liatin dia dari jauh? Apa gak cape? Ly lo harus maju dong, jangan bisanya cuma natap dia dari kejauhan dan apa kamu gak sakit gitu liat si Rio deket sama cewek?” beribu pertanyaan dilontarkan padaku. “Tia, aku gak papa kok liat Rio sama yang lain asal dia seneng, aku gak cape atau pun apa cukup liat Rio tersenyum itu udah lebih dari cukup.”
“Ly! Kamu bilangnya gak papa, tapi aku tau, pasti hati kamu sakit kan liat Rio deket cewek lain?”
Aku terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Tia, rasanya sakit sekali jika dirasakan. Tapi aku memberikan senyuman kepada Tia, dan membuat Tia mengerutkan keningnya. “Tia, sudahlah jangan nanya terus, dan aku rela kok jika harus mengagumi tanpa dicintai, aku rela. Asalkan aku bisa terus melihat senyumnya.”
Tak lama mengatakan itu aku langsung berdiri dan membereskan buku yang berserakan di atas meja, karena waktu pelajaran telah habis. “Aku duluan.” aku bergegas untuk ke perpustakaan, karena dari tadi bel istirahat telah berbunyi.
Saat di koridor aku terus berjalan sambil memegang novel yangku bawa tadi, karena jika aku membacanya di dalam kelas pasti akan terganggu.

Merusak Moral dengan "Film Fiksi"

Tanpa harus diperdebatkan menurut saya semua orang sudah tahu dan setuju kalau film lokal di negara kita sarat dengan doktrin untuk mengubah pandangan seseorang sesuai dengan apa yang diinginkan para pembuatnya. Entah yang membuat film sadar atau tidak mereka telah menyeret bangsa ini ke dalam kehancuran moral pada generasi mudanya. Memang tidak semua film, namun jumlahnya sangat banyak dan cukup meresahkan.
Yang datang ke bioskop untuk menonton film paling banyak adalah para muda-mudi. Tak heran kalau film-film yang diputar kebanyakan sasaran pasarnya adalah pemuda dan pemudi. Matinya kreatifitas menyebabkan pembuat film terjebak dalam tema dan cerita yang mirip itu-itu saja tergantung mana yang sedang laku.
Salah satu jenis film yang sangat meresahkan adalah film-film vulgar (porno terselubung) yang bisa menyesatkan para penonton. Biasanya film ini menonjolkan materialistis, umbar aurat, pergaulan bebas dan sulitnya untuk menjadi orang yang baik-baik. Padahal kenyataannya untuk menjadi orang baik itu mudah. Generasi muda yang menonton bisa salah menilai sehingga menganggap kehidupan yang demikianlah yang benar dan diterima luas masyarakat.

Butiran Mutiara Hidupku "PERGI"

Dengan hati tidak senyaman dengan hari-hari sebelumnya aku bergegas dari pembaringan dengan dikejutkan bunyi alarm handphone sebagai penanda saat harus bangun dan beraktivitas kembali. Dengan penuh kusam diraut muka ku bergegas melihat kota inbox yang ada di whatsapp ternyata tidak ada isi chat yang membuat hati nyaman seakan isi chatmu adalah pelipur lara dalam kesuntukan dan dengan segala pekerjaanku. 
Tepat jam 06.00 wib hati ku tersentak seakan terbentur batu, batu yang begitu besar penghalang langkahku, langkah untuk menyapamu kembali dalam setiap hari-hariku aku teringat satu kalimat yang membuat hati seakan terkoyak dan begitu menyakitkan kalimat yang membuat keberdayaanku pudar dan sedikit membuat sadar bahwa diri ini memang sudah tidak diperlukan lagi. Tapi dalam rulung hati yang paling dalam aku tidak pernah sedikitpun mengikis harapan ini untuk selalu ada kesempatan bisa bersamamu kembali meskipun cuman ujung jarum yang kecil dan tidak terasa akan beradaanmu, ujung jarum yang sangat berarti ketika apa yang aku rasakan juga kamu rasakan.

Hari ini berangkat lagi.

Terlihat begitu kotornya roda empatku, dalam benakku kalo aku bawa ke kota rasanya agak kurang nyaman kalo diliat dalam benak pasti berpikir "ini dari dari mana kok kotor sekali". Meskipun dalam lirik hati yang paling dalam emang gue pikiran mau mikir apa juga nggak tau tau pikirku. Ketika mataku tertuju ke jam dinding rupanya 5 pagi dengan terburu-buru aku spontan untuk mengambil sabun dan ember serta pembersih kain lap untuk membersihkan Si Roda Empatku. Dipertengahan menyiapkan segala sesuatu lupa dimana menaruh sabun khusus bodynya, karena sering dibawa kepencucian jadi rasanya suka nggak suka harus dilakukan sendiri pagi ini. Ketikan semuanya sesuai dengan yang dikendaki mulai membersihkan muka samping kiri dan kanan belakang tidak luput dari sapuan sabun khusus untuk body katanya sich tidak merusak cat pada body namanya juga produk selalu menawarkan yang terbaik. Beberapa menit kemudian pikiran ku melayang seakan akan lamunan sembari membersikan Si Roda Empatku teringat akan sosok selalu membayangi hidupku, dalam benakku ada pertanyaan "Kalo jam segini lagi apa?. Apa yang dikerjakan?Sudah siapkah berangkat?Dia menggunakan stelan apa hari ini?wah....semuanya ada dalam benak ini. Spontan kakiku melangkah menuju pintu rumah dan masuk kedalam kamar dan melihat Handphone dengan harapan ada kabar darimu. Yach begitulah harpanku yang selalu menanti kabar yang tidak pasti dan selalu berharap akan ada keajaiban yang terjadi. 

Sosokmu Selalu Menghantui "PIKIRANKU" Part. I

Jam 03.00 aku terbangun seakan-akan masih terbuai mimpi yang begitu memabawaku tidak ingin berajak bangikit dari tempat istrahat. Pada itu pula pikiranku ingat akan satu hal sebelumnya tidur berniat ingin melaksanakan sholat tahajud sebelum subuh tiba, dengan perasaan dan hati yang berkecamuk antara pergi ke dapur mengambil air wudhu apa buka laptop dulu, sungguh terasa berat rasanya untuk melaksanakan sholat sunah tahajud pada malam itu, dan hari-hari sebelumnya juga kebanyakan terlewatkan karena menunda waktu sholat tersebut, belum lagi kalo sudah diatas jam 21.00 belum tidur dan masih mengerjakan tugas dan hobby lainnya selalu dibahiskan dimuka laptop, seakan laptop adalah barang yang begitu berharga dan wajib membuka laptop sebelum tidur biasanya, padahal membuka cuman mengecek besok masuk kelas berapa dan materinya apa yang perlu disampaikan kepada mereka yang selalu menunggu asupan ilmu baru meskipun dengan potongan-potongan video tutorial yang berkaitan mata pelajaran yang aku ampu.