Butiran Mutiara Hidupku "PERGI"

Dengan hati tidak senyaman dengan hari-hari sebelumnya aku bergegas dari pembaringan dengan dikejutkan bunyi alarm handphone sebagai penanda saat harus bangun dan beraktivitas kembali. Dengan penuh kusam diraut muka ku bergegas melihat kota inbox yang ada di whatsapp ternyata tidak ada isi chat yang membuat hati nyaman seakan isi chatmu adalah pelipur lara dalam kesuntukan dan dengan segala pekerjaanku. 
Tepat jam 06.00 wib hati ku tersentak seakan terbentur batu, batu yang begitu besar penghalang langkahku, langkah untuk menyapamu kembali dalam setiap hari-hariku aku teringat satu kalimat yang membuat hati seakan terkoyak dan begitu menyakitkan kalimat yang membuat keberdayaanku pudar dan sedikit membuat sadar bahwa diri ini memang sudah tidak diperlukan lagi. Tapi dalam rulung hati yang paling dalam aku tidak pernah sedikitpun mengikis harapan ini untuk selalu ada kesempatan bisa bersamamu kembali meskipun cuman ujung jarum yang kecil dan tidak terasa akan beradaanmu, ujung jarum yang sangat berarti ketika apa yang aku rasakan juga kamu rasakan.

Kalimat yang membuat hati ini ternyah dan terbentur oleh diding karang yang begitu kerasnya membuat hati sadar "Rupanya diri ini terlalu berharap dengan sesuatu yang tidak mungkin dan pengharapan dan berharap" 
------------------------------------------------------***--------------------------------------------------------------
Sebanarnya aku menyadari bahwa kamu memang ingin melupakan semuanya dan sedikit demi sedikit membuat pupus embun pagi yang selalu membuat hati nyaman dan membuat jaket tebalku hangat dalam kalimat yang selalu menyapaku ketika berangkat, tiba dan kembali lagi. 

Sekarang itu semua sudah tidak ada lagi dan cuman diriku masih punya pengharapan, berharap ada kabar dan isi chatmu. tapi itu rasanya memang sudah kau hapus buat ku. Ketika aku menyadari bahwa dirimu kecewa dengan kalimat dan sikapku, tapi bagi ku itu adalah angin lalu bagiku dirimu berarti dan selalu berarti dalam hari-hariku. sampai detik ini 08.51 aku selalu menanti kabar baik darimu. Sadar akan semuanya memang sudah tidak mungkin lagi, aku tetap berharap akan kabar berita darimu. 

Satu kalimat yang begitu membuat aku sangat tidak wajar yaitu "Kamu Ingat semua keburukan aku, itu banyak membantu dalam menghilangkan rasa" Kaliamt itu yang membuat aku rasanya tidak berdaya, rupanya kesimpulanmu agar aku bisa tuk melupakan semuan tanda dan lampu merah sudah dinyalakan.
--------------------------------------------------------***---------------------------------------------------------
Dalam rulung hatiku yang paling dalam terucap "Dunia ini Sementara sedih sementara, senang sementara dan bersikaplah sewajarnya. Bagaimanapun kondisi ku saat ini entah sedang sedih atau senang pada akhirnya keadaan ini akan berubah. Sesuai kalimat yang kau ucapakan dalam kalimat terakhirmu". 24-01-19:09.02WIB



0 komentar:

Posting Komentar