Penyesalan

Kau tahu, sesungguhnya penyesalan terdalamku adalah saat kehilanganmu tanpa terucapnya sebuah kata perpisahan.
Malam itu ketika hujan turun rama menarik tangan mila penuh harap, mengucapkan rangkaian kalimat yang begitu romantis, tapi sepertinya mila tidak tertarik. Dengan terpaksa mila harus mengatakan ya. Dan malam itu juga mila dan rama resmi menjalin hubungan, anak muda biasa menyebutnya dengan pacaran. Sepertinya rangkaian kata itu khusus rama buat untuk mila bukan?. Tatapan penuh harap itu yang membuat mila terpaksa berkata ya. Betapa senangnya rama mendengar kata itu sehingga rama langsung memeluk mila dengan erat.
“Mil hari ini ada acara tidak?” tanyanya padaku
“Tidak ada sepertinya kenapa memangnya ram?”
“Ada film bagus di bioskop, kalau kamu bisa, nanti sore saya jemput, bagaimana?” tawarnya
“Baiklah, kamu tidak usah menjemputku, aku bisa sendiri” jawab mila
Sore itu tiba tiba mila membatalkan janjinya dengan rama yang telah menunggunya di gedung bioskop selama 2 Jam.
“Ram maaf ya, aku gak bisa datang karena aku harus ke rumah sakit menjenguk kakek” tertulis pesan itu di layar handphone milik rama
“Baiklah tak apa” lekas rama mengirim pesan itu.
Dari kejauhan mila melihat seseorang yang dulu pernah menjadi cinta pertamanya yaitu aldi, aldi dulu sempat mengisi kekosongan hati mila lalu tiba tiba aldi menghilang tanpa adanya kabar dan kejelasan. Sekarang aldi muncul kembali, entah karena takdir atau apa yang jelas mila sangat senang saat tahu aldi kembali.
“Hai mil, lama ya kita tidak berjumpa” sapa aldi lalu menarik kursi. Sekarang mila dan aldi berada pada satu meja dan saling berhadapan, terlihat mata mila berkaca kaca seakan tak percaya aldi kembali.
“Al… Saya tidak ingin berlama lama, saya ingin kamu memberikan saya penjelasan selama ini kamu kemana?” tanya mila tanpa basa basi terlebih dahulu.
“Kamu masih sama seperti dulu ya tidak suka berbasa basi, jadi tanpa sepengetahuanmu saya mendapatkan beasiswa di jerman. Dan saya harus pergi ke sana untuk melanjutkan pendidikan saya. Saya kira selama 3 tahun lamanya saya pergi, kamu sudah melupakan saya tapi ternyata belum” jelasnya
“Lalu bagaimana perasaanmu apakah masih sama seperti dulu?”
“Tentu saya masih mempunyai perasaan padamu namun tidak seperti dulu, semua tidak lagi sama, perasaan yang dulu kini telah memudar mil, jadi kita akhiri hubungan ini saja ya ”
“Seperti itukah balasanmu pada saya?” mila bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan aldi sendiri.
Hari demi hari berlalu, mila masih terbayang bayang dengan ucapan aldi kemarin, mila terlelap dalam lamunannya tanpa menyadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya.
“Mil, kamu ini kenapa? Dari tadi tatapanmu kosong” ucap rama membuyarkan lamunan mila
“Aku tidak apa apa”
“Kalau kamu ada masalah cerita saja mil, kita kan…” belum sempat rama melanjutkan omongannya mila sudah memotongnya terlebih dahulu
“Kita apa? Sudahlah ram kamu malah membuatku tambah pusing, kalau kamu ngajak aku ketemuan hanya untuk beradu argumen lebih baik kita gak usah ketemu” mila langsung pergi meninggalkan rama sendiri.
Rama terdiam menatap sebuah kotak yang berisi cincin yang ternyata akan diberikan kepada mila, rama tau hari itu saat mila membatalkan janjinya dengan rama, mila pergi menemui aldi, rama tau mila masih belum bisa melupakan aldi, rama sudah berusaha agar mila melupakan aldi, tapi apa boleh buat mila belum bisa melupakan aldi.
Rama melajukan motornya pergi dari tempat itu, namun tiba tiba motor yang dibawa oleh rama tertabrak oleh sebuah mobil, rama pun terpental membuatnya kehilangan kesadaran.
Malam itu mila mendapatkan telepon yang mengabarkan bahwa rama dalam keadaan kritis, seakan langit tahu apa yang terjadi tetesan air pun turun secara perlahan lalu menjadi deras.
Dinginnya tangan rama dipegang erat mila, kini airmata bercucuran membawa tetesan penyeselan yang sangat amat terdalam. Tepat pukul 21.00 rama menghembuskan nafas terakhirnya.
Untaian penyesalan, amarah,kesedihan kini teraduk menjadi satu.
Beberapa bulan berlalu setelah kepergian rama. Mila terduduk dimana waktu itu mila dan rama bertemu dan di tempat itu juga rama menyatakan perasaannya pada mila.
“Maaf apa benar ini mila?” tanya seseorang
“Iya saya mila, anda siapa ya?”
“Saya sahabatnya rama, saya ke sini untuk mengantarkan surat ini dan kotak ini untuk kamu mil” ucapnya sambil memberikan kotak dan surat itu, lalu orang itu pamit pergi.
Mila membuka surat itu dan membacanya dengan perlahan, air mata mila bercucuran deras.
Dear mila…
Hari itu saat aku mengungkapkan perasaan aku kepadamu tak terbayang di pikiran aku kalau kamu akan mengatakan ya. Betapa senangnya saya mendengar sebuah kata ya yang terucap dari bibirmu.
Mil.. Andai kamu tahu sore itu saat kamu membatalkan janjimu padaku, alasanmu itu bohongkan
Mil… Andai kamu tahu betapa sedihnya saya saat tahu kamu masih memiliki perasaan dengannya.
Tapi mil yang harus kamu tahu adalah rasa sedih itu terkalahkan oleh rasa cinta dan sayang ini.
Mil, seberapa sering kamu tidak acuh denganku seberapa sering kamu tidak menganggapku itu tidak masalah untukku karena itu semua ku tepis dengan rasa sayang ini.
Aku akan berusaha agar kamu dapat melupakannya walaupun aku tahu itu tidak akan mungkin.
Rama.
Mila membuka kotak itu betapa terkejutnya dia melihat isi dari kotak itu yang ternyata adalah sebuah cincin. Rasa penyesalan itu seakan tak akan pernah pudar.

0 komentar:

Posting Komentar