Mengurai kisah masa lalu yang begitu pahit dan sukar dijalani. Tak lepas pula dari genangan dosa masa lalu. Mungkin saja, takkan pernah membaik lagi meski aku perlahan memperbaiki diri. Hanyalah indah semu yang kurasakan, ilusi kebahagian itu kian hari semakin samar saja. Bahkan detik perpisahan dengan suamiku tak meninggalkan jejak senyum, hanyalah sesal yang semakin membumbung tinggi. Semakin Membuncah hingga tangis tak mampu menadahi kesedihan yang terasa. Terpuruk dan tak adalagi senyum merekah yang ikhlas terpancar dari bibirku. Semuanya begitu sulit kuhadapi.
Panggil saja ‘Nia’.. orang-orang biasa memanggilku ibu Nia. Usiaku 38 Tahun
Aku menikah dengan suamiku sekitar 20 tahun lalu. Pernikahan itu terbilang tidak sah karena keluarga tidak ada yang merestui dan aku menikah memakai nama orang lain di buku nikah. Saat itu, yang terpikir olehku bukan masalah sah dan tidak sah tapi bagaimanapun caranya aku harus menikah dengan lelaki itu karena aku sudah hamil satu bulan. Aku mencintai lelaki itu tanpa menengok apa yang aku lakukan sesuai ajaran-Nya atau tidak. Aku benar-benar dibutakan cinta pada saat itu. Desahan nafasku hanya dipenuhi nafsu, tanpa pernah diselingi menyebut Asma-Mu. Aku benar-benar hina.. Sungguh!!!
Rains 1
From her eyes
That’s just another day in the September. The rain still falls in her town. But, she didn’t really care. She let the rain wet her body. She didn’t use umbrella or even jacket. She didn’t know where she went. She just felt too tired and tried to forget everything although just for a while. And she knew, this place is the best place.
She just walks in the middle of rain. Everybody that she passed was bringing umbrella. But, she didn’t. The road was quiet. Some couple was standing under the tree. And, she saw the boy. He walked in the rain with that girl. He gripped her hand and she holds an umbrella for them. Actually she felt hurt, but, inside of her heart that’s still another wound. There is no use to go back to her house. She thought that her parents were still fighting, her brother not at home, and other siblings in her grandmother’s house. Yes. Maybe, her parents would divorce. And her father would marry that woman. That evil woman. Her mother would cry. And, how about her siblings? Ray should old enough to accept the fact. But, how about Rosie, and Ezra? They just eleven years old and six years old.
She walked for some steps. The rains didn’t stop. She didn’t know why that her friend, Adriel really love rain. He said that rains one of the best things in the world. Nonsense. And where in the world was the smart guy? Where? He was in the school, preparing himself for Olympiad. Well, she didn’t important enough. He didn’t here when she need him. He didn’t here when she needed someone to talk.
Once upon a time, there was a young lady who had a beauty body. Her name was Belle, she lived lonely in small house because her parents already died in few years ago. Many of villagers knew about her, she was very kind, helpful, and humble too.
At the moment, Belle was cleaning her clothes along the river but in the same time there was a painter who was spying Belle from the other side of river.
“How beautiful you are! I will make a painting which represent you!” said painter with low voices.
The painter just looking at her, he didn’t dare to meet and talked with Belle. However, Belle was a such beautiful girl who made the painter fell in love with. But, her beauty always caused of many problems in the village like there many incidence of infidelity which happened in the village. The majority of husbands always stole the Belle’s concern when their wives didn’t know.
That things made wives thought how to make Belle got out from the village forever. Many ways had been done by the wives but it’s useless. Belle was always saved from the evil plan somehow it happened continuously.
At the moment, Belle received some fruits which was from one of the husbands.
“This is for you, Belle. I bought it from market,” said the husband.
“Oh, the fruits are nice. Thank you!” Belle replied.
|
Tangkpan layar Aplikasi Minitube di Ubuntu 12.10 |
Minitube memberikan Anda sebuah video stream tanpa henti.
Minitube tidak memerlukan Flash Player, tinggal memasukan kata kunci dari file video yang kita cari. Minitube bukan tentang kloning YouTube asli antarmuka web, itu bertujuan untuk menciptakan pengalaman TV-seperti baru.
Instal Minitube di Ubuntu 10.04, 10.10,, 11.04 11.10, 12.04:
Untuk Install Minitube di Ubuntu buka Terminal (Tekan Ctrl + Alt + T) dan salin perintah berikut di terminal :
- sudo add-apt-repository ppa:ferramroberto/minitube
- sudo apt-get update
- sudo apt-get install minitube
Selamat mencoba!
Seseorang yang menarik perhatianku dari awal, seseorang yang mampu mengubahku. seseorang Yang selalu ada di hati ini, dari awal berjumpa sampai hari ini. Seseorang itu adalah “kamu” (Desti)
Kamu sosok terbaik yang perna kukenal, sosok yang mampu mengubah hari-hariku. Hingga aku jatuh terlalu dalam dengan angan-angan Dan mimpi-mimpi indah jika cintaku ini terbalaskan!
“Desti” seseorang yang kukenal delapan tahun silam. Perjumpaan kami saat aku masuk ke salah satu Sekolah Menengah Atas di Desa, Sikapnya yang lembut dan baik yang Membuat aku semakin mengaguminya. meski sampai detik ini dia tak pernah mengetahui tentang perasaan ini yang begitu mendalam padanya!
Aku takut Desti Tak punya rasa yang sama, aku takut Desti hanya menganggap aku junior tak lebih, aku takut aku akan Dikecewakan oleh harapan Yang menggebu-gebu. Dari awal aku menyukainya, aku selalu mencari tau tentangnya. dari keluarganya, sahabatnya dan rutinitasnya sehari-hari.
Aku tak pernah merasa letih dalam mengejar cintanya, meski ku tau di luaran sana banyak yang menaruh hati pada “Desti”
Mata setengah terbangun memulai hari yang baru bersama ayahku tanpa ibu di sisiku, hidup akan terus berputar, dan aku pun tidak boleh terus menerus seperti ini aku harus bisa menerima kenyataan yang ada, karena aku pun harus menjaga ayahku, aku tidak mau kehilangan seseorang yang aku sayang untuk kedua kalinya.
“pagi ayah…” ucapku “pagi sayangku cerry” jawab ayah “ayah kok merok*k sambil minum kopi sih, gak boleh tau yah apalagi masih pagi begini yah” memberi tahunya “biarin cher ayah udah kebiasaan begini dari dulu” jawabnya “pantesan aja ibu sering bilangin ayah, tapi ayah keras kepala sih dibilanginnya” candaku “iya ibu sering banget bilangin ayah kaya kamu gini, tapi ibu sudah tidak sama kita lagi di sini” jawabnya “iya ibu sudah tenang di sana yah, kita hanya bisa doakan saja dari sini” mendoakan “sudah sudah kamu berangkat sekolah gih, nanti telat lagi” menyuruhku “tapi ayah janji akan berhenti kebiasaan merok*k pada pagi hari yaa dan seterusnya” buat janji “iya ayah janji “janji padaku “ya udah yahh aku pamit dulu ya.. asalamualaikum..” pamit dan salam kepada ayah “waalaikumsalam… hati hati di jalan, semangat cher ”memberi semangat “iya yahh dahhh” jawabku.
Sepulang dari sekolah seperti biasa aku bertemu orang yang bisa membuat ku bahagia di cafe “hay sayang, udah lama yaa nunggunya?” Tanyaku “belum kok, mau pesan apa?” bertanya kepadaku “emmm… jus orange aja, aku haus banget soalnya” jawabku “uuu kasian cape yaa, aku pesenin dulu yaa” candanya “iya cape banget” ucapku.
Setelah selesai aku pun pulang dianterin carlo sesampainya di rumah. Tok..tok… “asalamualaikum yah” salamku “waalaikumsalam…” jawab salam “ayah ini kelalin carlo pacarku” memperkenalkan “carlo om” berjabat tangan “ya udah kamu masuk dulu cher” menyuruhku “kalau gitu saya pulang dulu om” berpamitan “iya” jawab ayahku.