PLIK apa PELIK?

Setelah Telepon Pedesaan (Desa Berdering) terpasang di 1.130 desa di Provinsi Kalimantan Tengah dan telah on air sejak 2010, kini giliran Internet Kecamatan juga telah hadir di Provinsi Kalimantan Tengah, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) sejumlah 132 sudah terpasang di 111 Kecamatan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Penyedian akses desa berdering dan akses Internet Kecamatan merupakan program Pemerintah Pusat melalui Universal Service Obligation (USO) yang dikelola oleh Balai Telekomunikasi Informatika Pedesaan (BTIP) Ditjen Postel Kementerian Komunikasi RI.

PLIK merupakan perwujudan dari visi, Information and Communication Technology (ICT)/ Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). PLIK bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia berbasis Informasi, secara bertahap hingga tahun 2025. Program Pemerintah ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan integritas pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.

Internet Kecamatan merupakan Pusat Layanan Internet murah dengan tarif maksimal Rp. 2.000 /jam. PT. Aplikanus Lintasarta selaku penyedia jasa PLIK menyampaikan, PLIK yang sudah terpasang jaringannya akan terkoneksi secara keseluruhan akhir desember 2010 dan akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat bagaimana menggunakan internet dan aplikasinya, menyediakan Portal UMKM, pengembangan portal pendidikan bagi anak-anak warga pedesaan.

Berdasarkan Surat Dirjen Postel No : 1280/DJPT/3/Kominfo/05/2010 Tanggal 31 Mei 2010 perihal dukungan atas Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Surat Kepala Balai Telekomunikasi Informatika Pedesaan (BTIP) No : 331/BTIP/2/Kominfo/05/2010 tanggal 12 Mei 2010 perihal Dukungan Atas Penyediaan Pusat Layanan Internet kecamatan (PLIK). PLIK dapat berjalan dengan baik dan lancar tentunya perlu dukungan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota dan Kecamatan) untuk melibatkan usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam memanfaatkan sarana tersebut guna pemberdayaan masyarakat desa dalam meningkatkan produktivitas dan peningkatan ekonomi daerah.

Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengenalan internet dan komputer, misalnya kursus, pelatihan dan tempat praktek bagi murid-murid sekolah yang belum memiliki laboratorium komputer, karena sebagian PLIK ditempatkan dilokasi sekolah sehingga mudah diakses.
Ø Fasilitas PLIK :
- PC : 6 Unit
- Printer : 1 Unit
- UPS : 1 Unit
- Antene Satelit : 2 Unit
- Genset : 1 Unit ( bagi tempat yang memerlukan )
- Kursi : 6 Buah
- Meja : 6 Buah
Ø Fasilitas Pendukung :
- PLIK memerlukan listrik minimal 1300 watt.
- VSAT dengan kuband 28 MHZ X PDR
- Kapasitas 5 Clien untuk setiap titik.
- Edukasi Publik untuk mengoperasionalkan Internet Kecamatan.
- Open Source.

Sudah beberapa bulan PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) yang ada di SMAN-1 Cempaga, tidak berfungsi dengan peruntukannya, PLIK yang ada saat ini di Kecamatan Cempaga berjumlah 2 tempat, dan salah satunya berada di lingkungan SMA Negeri 1Cempaga, Pada pertengahan bulan maret yang lalu modem yang menjadi titik terpenting dalam jaringan PLIK mengalami kerusakan sehingga tidak berfungsi dengan baik. Beberapa hari saya berusaha memperbaiki sendiri modem tersebut tapi hasilnya nihil juga, ya sudahlah mungkin tunggu pihak pengelola yang akan memberikan informasi lebih lanjut sehingga bisa tau apa penyebab sehingga jaringan (NOC Fail)  Setelah mencari informasi dengan pihak pengelola dan selama berbulan tersebut saya berusaha menghubungi pihak Wira Eka Bakhti sebagai pengelola di Jakarta, tapi tidak pernah berhasil, tapi saya tidak pernah berhenti untuk meminta konfirmasi tentang teputusnya jaringan PLIK yang ada di sekolah kami ini. Hari ini alhamdulillah bisa beroperasi kembali.

Susahnya Belajar Menulis

Tidak ada kata terlambat sebelum kesempatan itu hilang, tidak ada gading yang tak retak. Mungkin hal tersebut memang betul?Kalo tidak mulai dari sekarang kapan lagi harus belajar menulis, banyak hal yang menyebabkan kita sering malas menulis,bahkan coret coret buku dengan menggoreskan pena yang tidak pernah lupa dalam saku ketika kita berangkat ke ruang kelas bahkan rasanya kalo tidak ada di saku ada yang kurang. Tapi untuk menuliskan kalimat kalimat demi kalimat dalam sebuah tulisan bukan pekerjaan mudah, termasuk yang saya rasakan sekarang ini ketika menulis membutuh suasana yang mendukung ketika apa yang kita pikirkan bisa dituangkan dalam sebuah tulisan yang menurut saya sendiri tulisan saya sendiri tidak bagus bahkan tidak mungkin orang lain membacanya bahkan meninggalkan kamentar. Tapi itulah tantangan menulis padahal kita sering membaca buku, artikel di sebuah blog yang isinya sangat bagus dengan rangkai kalimat-kalimat kalo kita baca sangat enak untuk dibaca dengan bahasa yang mudah dipahami oleh si pembaca dengan tidak mengurangi isi yang hendak disampaikan dalam tulisan tersebut, tapi ada pula sebuah buku/artikel tulisan di sebuah weblog yang menggunakan bahasa yang penalaran yang ektra artinya bisa mengartikan dari segi bahasa dan istilah yang membuat kita bingung dengan artinya yang ingin di sampaikan oleh penulis, rupanya kalo saya menyimak makin banyak istilah yang asing bukan mempermudah kita dalam menterjemah kalimatnya tapi malah membingungkan. Sebuah buku hampir beberapa halaman bahkan ratusan halaman yang di baca sangat mengasikan lupa dengan waktu....kok bisa orang menulis dengan sedemikian banyaknya?pertanyaan itu ada dibenak saya. Apalagi dengan sebuah buku yang menjadi best seller yang mungkin di cetak berkali dalam penerbitannya, sungguh ide yang cemerlang, padahal kita tau sebagai seorang guru kebiasaan menulis adalah menjadi keharusan yang tidak bisa kita hindarkan lagi pada saat sekarang, contoh kecil membuat PTK itu memerlukan ide dan penyusunan kalimat yang harus di rangkai dengan benar dan teratur, menurut aturan penulisan sebuah karya ilmiah dengan mengacu pada topik pembahasan yang diangkat. Pada saat saya duduk di bangku kuliah saya pernah mendengar istilah judul skripsi dari mahasiswa lain tidak "greget" kurang tau saya apa bahasa tersebut sudah baku apa belum, seakan akan memberikan sinyal bahwa dari judul skripsi yang akan di garap tidak ada unsur ketertarikan oleh dosen pembimmbingnya, mungkin saja judul tersebut suatu hal yang biasa atau sudah basi alias tidak penting amat untuk diangkat dalam sebuah judul skripsi. Kalo kita kembali ke situasi Pendidikan kita sekarang sangat jarang sekali siswa-siswi yang senang menuliskan semua ide-ide yang ada dibenak mereka contoh kecil saja berdasarkan pengalaman keseharian saya sebagai guru, ketika guru mengajukan pertanyaan sangat jarang sekali siswa bisa bertanya dengan baik sesuai dengan substansi materi yang disampaikan, apalagi menyimpulkan dari apa yang kita sampaikan sangat minim sekali, kalo pun ada yang kritis itu bisa di hitung 1 sampai 2 orang saja, kenapa hal tersebut terjadi menurut pendapat saya peran guru bahasa Indonesia sangat penting dalam memberikan arahan dan rambu rambu yang harus diperhatikan ketika menyampaikan pendapat, gagasan dan ide agar bisa dimengerti orang lain. Dilema ini sudah menjadi hal yang sangat tercermin dalam keseharian siswa di sekolah, Ada beberapa faktor penyebabnya antara lain 1) Siswa di sekolah dikekang dengan peraturan yang memaksa siswa tidak kreatif artinya tidak diberi kebebasan dalam menuangkan ide-ide meraka; 2) Minat baca tulis belum sepenuhnya diajarkan sehingga keberanian dan percaya dirinya rendah dan itu merupakan faktor utama "Percaya Diri Rendah"; 3) Pelajaran disekolah cuman sebatas pelajaran yang diikuti saja tidak sampai kehati nurani siswa, hal ini banyak faktor antara lain guru, siswa dan sarana prasarana sekolah sebagai penunjang dalam proses belajar dan mengajar; 4) Tidak ada ketertarikan terhadap baca dan tulis, motivasi yang membuat seseorang jadi memiliki rasa penasaran, dan ingin mencoba sesuatu sangat rendah. 5) Peranan Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) tidak ada di implemantasikan sebagai kegiatan yang menjadi tolak ukur dalam kegemaran menulis.

Kebangkitan Nasional dari Pola Pikir seorang "guru"

Kebangkitan Nasional adalah memontem yang sangat berarti dalam sejarah Bangsa Indonesia dimana selama 350 Tahun bangsa ini tertindas dengan keterbatasan di sana sini. Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat Persatuan, Kesatuan dan Nasionalisme, hal ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Dan kita tau berdirinya Boedi Oetomo itulah sebagai hari Kebangkitan Nasional yang kita Peringati setiap tahunnya. Sebagai generasi penerus bangsa dan lahir sebagai warga negera Indonesia sudah sepantasnya kita menyemangati hari Kebangkitan Nasional Tahun 2011 dengan semangat tersebut mari kita isi pembangunan sebagai bentuk apresiasi kita dalam mengisi pembangunan khususnya dunia pendidikan, sebagai generasi penerus sudah sepantasnya kita berusaha menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang memiliki martabat sebagai bangsa dengan beraneka ragam dari sabang sampai merauke dengan budaya timur yang diakui memiliki karakter sopan santun, tata krama yang sangat kita junjung tinggi dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya berusaha mengaikitkan semangat Kebangkitan Nasional dengan kebangkitan dunia pendidikan kita saat sekarang dan kita tau salah satu tokoh kebangkitan Nasional Ki Hajar Dewantara yang kita kenal sebagai salah satu tokoh Pendidikan Indonesia. Pendidikan kita pada saat ini penuh dengan permasalahan yang komplek tapi harus dihadapi, guru adalah sebagai objek penderitaan dan kebobrokan birokrasi sebagai objek yang selalu berhadapan dengan orang tua siswa jika siswa banyak yang tidak "LULUS" belum lagi dengan semua tuntutan dan tanggung jawab (profesi guru! pasti taulah, kalo tidak tau bukan guru donk!) guru sebagai pilar utama dalam keberhasilan dunia pendidikan adalah sosok yang tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan dan di zaman sekarang guru harus dituntut lebih aktif dalam mencari dan mengupdete ilmunya dengan demikian sosok guru yang dianggap "serba bisa"  artinya seorang guru dimata siswa adalah sumber segala-segalanya bisa terpenuhi meskipun tidak semua bisa jadi sumber informasi bahkan sumber jawaban yang bisa jadi acuan peserta didik, tidak dipungkiri bahwa semangat Kebangkitan Nasional perlu kita pupuk lagi sehingga semangat juang dalam mengisi pembangunan bangsa ini terus kita tumbuh kembangkan melalui jiwa dan semangat nasionalisme terhadap generasi muda (perserta didik) misalkan semangat untuk belajar, semangat untuk membudayakan membaca, semangat untuk menatap masa depan (mengejar cita-cita) kada kala siswa yang sudah mendapatkan ijazah SMA maka sudah bisa diperkirakan yang akan melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya bisa di hitung dengan jari (contoh : SMA tempat saya mengabdikan ilmu saat sekarang) dengan memperhatikan hal tersebut berarti semangat untuk lanjutkan pendidikan sangat rendah padahal kita tau pada saat sekarang dunia kerja membutuhkan orang-orang yang kompeten dibidangnya masing-masing. Peringatan hari Kebangkitan Nasional bukan harus diperingatan dengan acara seremonial belaka dengan tujuan sudah acara dilaksanakan selesai yah sudahlah! tapi mari kita maknai sebagai kebangakitan seluruh elemen kehidupan kita saat sekarang. Kalo saya beangan-angan seseorang dengan profesinya masing-masing bisa memaknai hari Kebangkitan Nasional sebagai semangat juang dalam tugas dan tanggung jawab sesuai profesinya. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke 102 Tahun 2011      

Orang sok pinter, kenapa bisa?

Melaui artikel ini saya terinsprisai ketika saya membaca sebuah tulisan yang saya anggap merupakan isi dari tulisan tersebut sok pinter, kenapa demikian penulis tersebut menuangkan semua tulisan dengan semua alasan dan gagasan dan ide yang cemerlang tapi bagi saya kalo pinter menulis terus cuman teori teori yang dikemukakan semua hal yang biasa toh orang indonesia banyak ngomong terus tidak bisa mencari jalan dan solusi yang diharapkan demi kemajuan dunia yang digelutinya. Yah itulah demematis orang indonesia tidak bisa melihat orang lain dengan kesalahan cuman bisa menyalahkan banyak hal yang menyebabkan orang bisa berkata ini itu dikemukan tetang segala hal...tapi pada dasarnya memiliki tujuan yang mungkin sebagai pelampiasanya melalui tulisan tersebut yang bisa membuat yang bersangkutan bisa meluapkan isi kepalanya. Dijaman sekarang bisa dihitung dengan jari kalo seorang yang punya ilmu yang lebih dari pada kita bisa share dengan iklas berbagi. Kemungkinan hal tersebut bisa kita ketahui karena merasa pendidikannya lebih tinggi atau lebih tua lebih senior wah lebih semuanya ghitu. Padahal ketika kita bisa membantu ketika dalam orang lain dalam pencarian ilmu atau mau membagikan ilmu sedikit bukannya akan bertambah pula ilmu yang dibagikan tersebut. Yah itulah seoarang yang yang merasa dirinya yang bisa padahal ilmunya kalo dilihat dari latar belakang pendidikannya beda jauh dengan apa yang jadi profesi yang sebenarnya. Kenapa kok bisa, seakan dia adalah segalanya. Selamat dech kepada yang bersangkutan, padahal tulisannya bagi saya tidak punya arti.Tapi karena sering nulis maka bisa menulis sebanyak banyaknya tapi itulah manusia tidak ada sempurna selain yang menciptakan-Nya.  

Membangun Budaya Membaca (Literacy Cultur) di Sekolah

"Menulislah agar dipahami, berbicaralah agar didengar,
dan membacalah agar menjadi besar.”
Awal abad XX ditandai oleh perang Rusia melawan Jepang (1904-1905). Rusia kalah pada pertempuran laut di Selat Tsushima 27-28 Mei 1905.Geoffrey Jukes, penulis The Russo-Japanese War 1904-1905, mengatakan, penentu hasil perang itu bukanlah teknologi, tetapi tingkat literasi.Hanya 20 persen personel militer Rusia bisa ”membaca dan menulis”. Akibatnya, banyak yang tidak mampu mengoperasikan secara benar persenjataan modern (saat itu) dan sistem telegraf nirkabel yang diimpor dari Jerman. Serangan Rusia sering salah sasaran karena salah membaca peta dan salah mengoperasikan jaringan komunikasi.
Sebaliknya, hampir semua tentara Jepang tahu ”membaca dan menulis”. Mereka mahir menggunakan persenjataan militer modern dan memanfaatkan infrastruktur intelijen militer secara benar. Jepang bahkan sudah memodifikasi sistem telegraf nirkabel dari Jerman.
Dari dua fakta sejarah ini tentu kita dapat mengambil kesimpulan tentang betapa pentingnya ”membaca dan menulis” atau yang kita kenal sebagai kemampuan literasi. Lalu bagaimana dengan Indonesia
Minat Membaca Di Kalangan Peserta Didik
Berdasarkan riset lima tahunan pada 2006 yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD), menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait, Maroko, dan Afrika Selatan. Sementara itu, berdasarkan penelitian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP untuk melek huruf pada 2002 menempatkan Indonesia pada posisi 110 dari 173 negara. Posisi tersebut kemudian turun satu tingkat menjadi 111 di tahun 2009.
Data-data tersebut tampaknya akan terus memburuk mengingat minimnya infrastruktur dan perhatian yang ada saat ini, seperti terbatasnya jumlah bacaan yang tersedia dan jumlah guru. Berdasarkan data CSM, yang lebih menyedihkan lagi perbandingan jumlah buku yang dibaca siswa SMA di 13 negara, termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat, jumlah buku yang wajib dibaca sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku.
Padahal kita tahu bahwa membaca buku itu penting! Ini semua orang tahu, dan pasti setuju. Oleh sebab itu menjadi sangat beralasan, mengenalkan buku dan kegiatan membaca pada anak-anak. Karena dengan kebiasaan dan kecintaan membaca sejak dini, mereka ketika memelajari apapun akan menjadi lebih mudah. Semakin tinggi kemampuan dan kecintaan terhadap kegiatan membaca, akan semakin tinggi pula tingat kesenangan dan kegembiraan anak-anak ketika belajar. Mereka akan lebih mudah memahami setiap pelajaran di sekolah. Yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi akademik.
Literasi biasanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis. Pengertian itu berkembang menjadi konsep literasi fungsional, yaitu literasi yang terkait dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup. Kemampuan tentara Jepang memahami handbook peralatan perang, membaca peta, mendalami strategi, dan memodifikasi sistem telegraf nirkabel adalah gambaran literasi fungsional.
Konsep maupun praksis literasi fungsional baru dikembangkan pada dasawarsa 1960-an (Sofia Valdivielso Gomez, 2008). Literasi dipahami sebagai ”seperangkat kemampuan mengolah informasi, jauh di atas kemampuan mengurai dan memahami bahan bacaan sekolah” (A Campbell, I Kirsch, A Kolstad, 1992). Melalui pemahaman ini, literasi tidak hanya membaca dan menulis, tetapi juga mencakup bidang lain, seperti matematika, sains, sosial, lingkungan, keuangan, bahkan moral (moral literacy).
Pelajaran Berharga Dari Fakta Temuan PIRLS
Dari fakta temuan PIRLS kita dapat menyimpulkan beberapa hal yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Realitas pertama dari fakta rendahnya minat baca anak Indonesia adalah kualitas perpustakaan yang masih jauh dari memadai ditiap sekolah. Berdasarkan data terakhir, di Indonesia terdapat 169.031 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Artinya, jika tiap sekolah memiliki satu perpustakaan, seperti yang diamanahkan oleh UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, maka ada 169.031 perpustakaan. Hingga tahun 2011, Kementerian Pendidikan Nasional mencatat 55,39 persen SD belum memiliki perpustakaan sekolah. Dari 143.437 SD, ada 79.445 sekolah belum punya perpustakaan. Adapun di SMP, 39,37 persen sekolah (34.511 dari 13.588 sekolah) tidak punya perpustakaan.
Jika kondisi ideal tersebut dapat terwujud, tentu anak-anak akan memperoleh kemudahan dalam mengakses bahan bacaan. Dan pasti hasil riset PIRLS akan berbicara lain.namun, fakta dilapangan menunjukkan bahwa Sekolah Dasar yang memiliki perpustakaan baru sekitar 1 persen lebih sedikit. Dan hal ini baru sebatas jumlah dan belum menyangkut seberapa banyak koleksi buku yang dipunyai. Apakah keragaman bacaan yang dimiliki sudah cukup memenuhi harapan pemustaka. Bagaimana kondisi fisik perpustakaan (sarana), dan prasarana lainya (buku, rak buku, sistem pengolahannya). Sekaligus apakah petugas yang mengelola perpustakaan adalah pustakawan, atau sekadar guru non job yang dikaryakan. Sehingga perpustakaan yang ada sekadar menjadi tempat buku-buku berhimpun, bertumpuk-tumpuk, kumal, terselimuti debu tebal.
Realita kedua dari fakta rendahnya minat baca anak Indonesia adalah karena tidak ada integrasi yang nyata, jelas, dan tegas antara matapelajaran yang diberikan dengan kewajiban siswa untuk membaca. Siswa tidak diberi keleluasaan dan kebebasan untuk mencari sumber pembelajaran di luar buku teks yang digunakan oleh guru. Satu contoh sederhana, kita tidak memiliki standar minimal tentang bacaan wajib buku yang harus dikhatamkan siswa di tiap jenjang pendidikan, entah itu berdasarkan jumlah (quantity) maupun judul-judul tertentu (quality). Alih-alih secara bertahap dan rutin ada pengecekan tingkat kemajuan bacaan siswa, baik yang menyangkut bacaan yang diwajibkan (required reading), bacaan yang dianjurkan (recommended reading), dan bacaan menyangkut pengetahuan umum (general knowledge).
Realita ketiga, rendahnya minat baca anak Indonesia karena, pengalaman pra-membaca dan membaca (berkenalan dengan buku) yang dialami anak kurang menyenangkan, jika enggan menyebutnya buruk. Buku, sebagai media teks yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat minat baca dikenalkan pada anak-anak dengan cara yang tidak menarik. Bahkan menimbulkan pengalaman yang traumatik.
Membangkitkan Minat Baca
Minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecendrungan hati) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang-orang yang melek huruf untuk membaca jendela ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas dan mendalam melalui karya cetak atau karya tulis seperti kata pepatah buku adalah jendela dunia dan perpustakaan adalah pintunya. Tujuan pembinaan minat baca pada anak adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga. Secara lebih khusus, pembinaan minat baca pada anak bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem penumbuh-kembangan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Buku, sebagai media teks yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat minat baca dikenalkan pada anak-anak dengan cara yang tidak menarik. Bahkan menimbulkan pengalaman yang traumatik. Biasanya mereka dikenalkan pada buku untuk pertama kalinya adalah berupa buku pelajaran yang tebal (menurut ukuran anak), sudah begitu, isinya melulu tulisan, ukuran hurufnya pun kecil-kecil, tidak ada gambarnya lagi. Tentu saja keharusan membaca buku yang demikian, laksana menyuruh anak untuk membenci buku secara berjamaah.Namun giliran anak-anak tengah mendapatkan keasyikan membaca buku, meskipun dalam bentuk komik atau cergam (cerita bergambar), buru-buru—terutama para orangtua—melarang keras, disertai semburan kata ancaman. Difatwakan pada anak-anak bahwa membaca komik dan cergam hanya akan membuat si anak malas belajar dan bodoh. Padahal komik bisa menjadi pintu masuk bagi anak untuk mengembangkan imajinasi, serta ragam bacaannya tingkat yang lebih luas dan tinggi. Karena apa yang dibaca sesungguhnya mengikuti perkembangan wawasan, cara berfikir, dan kebutuhan pembacanya.
Lalu bagaimana cara meningkatkan minat baca peserta didik kita. Ibarat pepatah banyak jalan menuju roma, terdapat banyak cara meningkatkan minat siswa untuk membaca. Semuanya tergantung pada kreatifitas guru dan dukungan komponen-komponen lain disekolah seperti kepala sekolah, karyawan dan sekaligus orang tuas siswa. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan minat baca siswa dengan berbagai macam kegiatan yang rekreatif dan mendidik:
  1. Penciptaan  atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar membaca.
  2. Penyediaan  buku-buku bacaan  yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
  3. Tersedianya tempat koran, sebagai media rekreatif setelah siswa penat dengan pelajaran sehari-hari sehingga media koran/surat kabar dapat dijadikan sebagai alternatif media belajar dan ilmu pengetahuan.
  4. Menggalakkan lomba sekolah bertemakan kegiatan menulis, seperti; mengadakan lomba sinopsis, karya tulis, cerpen dan lain sebagainya.
  5. Membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan, misalnya setiap hari rabu kelas 5 dan 6 diwajibkan berkunjung ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini pustakawan berperan aktif sebagai pustakawan referens. Jika, siswa ada yang bertanya tentang referensi sebuah mata pelajaran.
  6. Mewajibkan semua siswa, guru, dan karyawan sekolah untuk membudayakan membaca, dan membuat slogan-slogan di kelas seperti “Tiada Hari Tanpa Membaca”, “Gunakan waktu luang untuk membaca”, dan “Buku adalah jendela ilmu pengetahuan”. Dengan membuat kegiatan yang bersifat rekreatif dan edukatif diharapkan dapat membangun minat baca di kalangan siswa sekolah.
Sekolah yang dapat menumbuhkembangkan minat baca anak, tentunya adalah sekolah yang di dalamnya tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan, menumbuh-kembangkan rasa ingin tahu, mengaktifkan siswa, memberi kesempatan kepada mereka untuk berpikir kritis dan logis serta untuk mengembangkan kreativitasnya, dan yang memungkinkan mereka belajar secara efektif. Oleh karena itu sekolah perlu mengelola faktor-faktor yang dapat memotivasi minat baca peserta didiknya.
Sebagaimana kita ketahui, perkembangan minat baca anak tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikapnya terhadap bahan-bahan bacaan. Banyak faktor yang mempengaruhi, baik itu di dalam diri anak maupun di luar diri anak. Faktor yang mempengaruhi yang berada di luar diri anak antara lain kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak-anaknya. Bahkan di sekolah dan perguruan tinggi banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat baca peserta didiknya. Faktor lain yang juga turut mempengaruhi adalah terbatasnya jumlah karya cetak, khususnya buku yang diterbitkan baik jumlah eksemplarnya maupun judulnya sesuai dengan kebutuhan anak.
Kepedulian bersama menjada kata kunci terakhir bagaimana meningkatkan minat baca anak ditengah derasnya arus hiburan seperti saat ini. Sebab tanpa itu semua, minat baca sebagai keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan mustahil akan muncul jika kita bersama tidak memupuk, membina dan mengembangkannya
Daftar Pustaka:
Agus M. Irkham. 2010. Minat Baca Anak Indonesia. Sumber: http://www.indonesiamembaca.org/ diakses 25 April 2011

Wondershare QuizCreator 4.1.0 + Keygen


Apakah Anda seorang Pengajar (guru) sebagai bahan pertimbangan kita dalam mengajar dan mempermudah dalam membuat kuis yang kita persiapkan setelah kita menyampaikan materi pelajaran alangka baiknya kuis yang kita buat bisa mempermudah siswa dalam mengerjakan soal tersebut dalam bentuk sederhana tapi tidak mengurangi maksud dan tujuan dari materi yang sedang kita sampikan tersebut dalam bentuk miskan pilihan ganda dan masih ada bentuk yang lainnya.Ternyata ada juga program yang bisa digunakan untuk membuat kuis dalam bentuk flash. Lebih kerenkan...meskipun masih dalam bentuk sederhana. Bisa juga anda pakai untuk presentasi. Saat anda membuat kuis dengan program ini anda bisa juga menambahkan gambar, flash video, sound(merekan narasi anda, memasukkan file audio, atau menggunakan fitur text-to-speech). Anda juga menambahkan simbol-simbol matematika atau simbol ilmu pengetahuan. Bagi rekan rekan guru yang ingin mencoba software tersebut bisa Anda download di sini softwarenya








Lebih Banyak Siswa Lulus UN Tahun Ini

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) membeberkan, secara keseluruhan prosentase hasil kelulusan pada satuan pendidikan SMA/MA pada tahun ajaran 2010-1011 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya.
Dari seluruh 1.461.941 peserta UN SMA/MA, 1.450.498 atau 99.22 persen siswa lulus, sementara 11.443 atau 0.78 persen siswa lainnya dinyatakan tidak lulus.
Pada tahun ajaran sebelumnya (2009-2010), dari 1.522.195 peserta yang mengikuti ujian nasional, yang lulus hanya 1.368.938 atau 89.93 persen, dan 153.257 atau sama dengan 10.07 persen lainnya tidak lulus.
Merujuk pada data di atas, hasil kelulusan nasional satuan pendidikan SMA mengalami kenaikan sekitar lebih dari sembilan persen.
Berikut adalah ringkasan perbandingan siswa lulus dan tidak lulus menurut jurusan pada satuan pendidikan SMA/MA tahun ajaran 2010/2011. Jurusan IPA dengan jumlah peserta 627.859 siswa, 625.924 atau 99.69 persen siswa lulus dan siswa yang tidak lulus sebanyak 1.935 atau 0.31 persen.
Untuk jurusan IPS jumlah pesertanya 34.358, yang lulus sebanyak 33.860 atau 98.55 persen dan 498 siswa tidak lulus atau 1.45 persen. Sedangkan untuk jurusan Bahasa, dari 8.782 jumlah peserta, 8.610 atau 98.04 persen siswanya lulus, dan 172 atau 1.96 siswanya tidak lulus.
Khusus untuk jurusan Agama dengan jumlah peserta terbanyak, dari 790.942 jumlah peseta, 782.104 atau sama dengan 98.88 persen siswanya lulus dan sebanyak 8.838 atau sama dengan 1.12 persen siswa lainnya dinyatakan tidak lulus. sumber KOMPAS.com

Yogyakarta, Peserta UN Paling Jujur

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kembali memperoleh predikat terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia untuk kejujuran dalam pelaksanaan ujian nasional.
"Tahun ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan sebagai provinsi yang paling jujur dalam melaksanaan ujian nasional (UN)," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji di Yogyakarta, Minggu (15/5/2011).
Menurut dia, predikat tersebut diberikan berdasarkan penilaian dari tim independen yang tidak banyak memperoleh keluhan atau melakukan teguran selama pelaksanaan ujian nasional.
Selain itu, predikat tersebut juga dilakukan berdasarkan analisis terhadap pola jawaban peserta ujian nasional. "Jika ada pola jawaban dengan kesalahan yang kembar, maka ada kemungkinan terjadi sesuatu yang berhubungan dengan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan penggabungan nilai ujian nasional dan ujian akhir sekolah, terdapat 198 siswa dari 41.700 siswa Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan yang dinyatakan tidak lulus di Provinsi DIY.
Di tingkat Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, tingkat kelulusan tertinggi berada di Kabupaten Bantul mencapai 99,66 persen atau hanya hanya ada 15 dari 4.443 siswa yang tidak lulus.
Tingkat kelulusan tertinggi untuk Sekolah Menengah Kejuruan juga masih dipegang oleh Kabupaten Bantul yaitu mencapai 99,88 persen atau hanya ada lima siswa dari 4.190 siswa yang tidak lulus.
Sementara itu, rata-rata total nilai tertinggi untuk SMK juga dipegang Kabupaten Bantul sebesar 31,74 dan terendah oleh Kota Yogyakarta 30,38.
Sedangkan di tingkat Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA LB), dari 17 siswa yang mengikuti Ujian Nasional, semuanya dinyatakan lulus. "Karena ada perbedaan bobot soal dengan soal yang diujikan di SMA/MA/SMK, maka semua siswa dari SMA LB dinyatakan lulus 100 persen," lanjutnya.
Kriteria kelulusan berdasarkan nilai Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah adalah rata-rata 5,5 dan tidak boleh ada nilai di bawah 4,0.Sumber KOMPAS.com

Free Download Foxit PDF Editor 2.2.1 Full

Foxit PDF Editor adalah sebuah software yang berguna untuk menyunting atau mengedit file berextensi .pdf. Tidak seperti lain yang banyak memiliki keterbatasan dalam editing PDF.  Foxit PDF Editor memungkinkan anda untuk memodifikasi seluruh isi halaman dokumen.
Selain itu, anda juga bisa memilih, memasukkan, mengubah, menghapus, memutar, copy dan paste teks, gambar, grafik dan lain-lain. Foxit PDF Editor juga memungkinkan anda untuk menyisipkan, import, menghapus halaman dan mendesain tata letak halaman. Setelah selesai, anda bisa menyimpan file hasil editing tersebut dengan menimpa file yang lama, atau membuat file baru.
Berikut ini adalah keunggulan Foxit PDF Editor yang membuatnya menjadi PDF Editor terbaik. Keunggulan Foxit PDF Editor yaitu :
  1. Dapat memodifikasi setiap isi dokumen PDF.
  2. Mengedit dokumen secara intuitif, WYSIWYG
  3. Tidak memerlukan pengetahuan tentang PDF
  4. Menampilkan PDF dengan sempurna
  5. Sederhana dan mudah digunakan
  6. Ukuran file yang kecil
  7. Mendukung multi bahasa
Foxit PDF Editor merupakan PDF editor yang paling mudah digunakan dibandingkan dengan PDF Editor yang lain dengan berbagai keunggulan. Namun sayangnya software ini berbayar. Jika anda menggunakan yang gratis, maka pada hasil editing akan terdapat signature atau tanda di pojok kanan atas yang menunjukkan bahwa file tersebut telah diedit dengan menggunakan Foxit PDF Editor.
Jangan khawatir karena melalui link dibawah ini, anda dapat download Foxit PDF Editor 2.2.1 Full + key, sehingga akan benar-benar WYSIWYG (what you see is what you get). Foxit PDF Editor 2.2.1 merupakan produk terbaru ketika artikel ini di publish. Silahkan klik link dibawah ini untuk download Foxif PDF Editor 2.2.1 Full. Silahkan sedot di sini >>>> Download Foxit PDF Editor 2.2.1 Full + Key

Soal Latihan Pemograman Pascal

Soal latihan merupakan soal yang di jadikan acuan terhadap proses belajar, soal-soal di bawah ini saya peruntukan untuk siswa SMAN-1 Cempaga semoga bisa mengerjakan dengan baik, mengerti akan bentuk soalnya dan sebagai bahan referensi dalam menghadapi soal olimpiade komputer tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur pada bulan Mei 2011 ini....saat ini saya ingin membagikan soal-soal TIK untuk SMA yang dibuat beberapa waktu lalu. Soal yang ditautkan adalah soal pascal, soal pascal dapat dijadikan referensi buat siswa ataupun guru yang ingin berlatih pemrograman dasar. Soal-soal yang saya buat disusun dari yang mudah sampai sulit. Lebih dari itu soal-soal tersebut dapat dijadikan bahan latihan bagi siswa yang ingin mengikuti olimpiade komputer baik tingkat kabupaten ataupun propinsi. 
  1. Soal latihan 1 bisa download di sini
  2. Soal latihan 2 bisa download di sini
  3. Soal latihan 3 bisa download di sini
  4. Soal latihan 4 bisa download di sini
  5. Soal latihan 5 bisa download di sini
  6. Soal latihan 6 bisa download di sini
  7. Soal latihan 7 bisa download di sini   

Materi Pemograman Pascal Siswa SMA


Tidak terasa lewat sudah bulan April 2011, Masuk awal bulan Mei akhirnya saya dapat kembali membuat catatan hasil belajar siswa yang termasuk dalam TIM Olimpiade Komputer yang saya bimbing, Hasil evaluasi selama ini rupanya banyak kendala dalam menyampaikan materi khususnya berkaitan dengan program pascal dan pemahaman logika siswa masih sangat sangat minim...apa penyebab dan yang menjadi kendalanya merupakan tantangan bagi saya dalam membentuk TIM Olimpiade Komputer yang akan mengikuti seleksi tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur. Menurut kurikulum yang ada (KTSP) dari pemerintah materi pemrograman bukan merupakan bagian dari materi wajib yang harus diwajarkan kepada siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena berdasarkan kuriukulum dasar yang diberikan oleh pemerintah atau Diknas materi yang di pelajari oleh siswa tingkat SMA hanya sebatas pada, materi sistem operasi dan Menggunakan aplikasi pengolah kata untuk kelas X, materi jaringan dan menggunakan aplikasi pengolah angka untuk kelas XI, serta materi internet dan sedikit pemrograman web untuk siswa kelas XI.
Mengingat hal tersebut memang wajar apabila materi pemograman pascal tidak diajarkan pada siswa kelas XII, karena fokusnya lebih pada pemograman web. Namun tidak ada salahnya apabila guru mencoba untuk mengajarkan sedikit mengenai masalah pemograman pascal ini. Hal ini didasarkan pada beberapa pertimbangan tentunya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah adanya Olimpiade Komputer yang selalu diadakan setiap tahunya selalu menggunakan soal-soal yang bermaterikan pemograman pascal. Dengan diajarkannya materi ini, diharapkan muncul siswa-siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang pemograman pascal untuk dapat di ikut sertakan dalam olimpiade.
Beberapa manfaat lain yang didapat ketika kita mengajarkan materi pemograman pascal ini adalah untuk memperkenalakan secara dini bahasa pemograman kepada siswa dan untuk melatih logika berfikir siswa. Selain itu, ini juga dapat menjadi bekal siswa ketika siswa nantinya akan melanjutkan study ke jurusan yang berhubungan dengan komputer atau informatika. Saya teringgat pada salah satu tulisan dari founder ilmukomputer.com yang mengatakan koding atau menguasai bahasa pemograman adalah wajib hukumnya bagi mahasiswa komputer.
Berikut ini saya berikan semacam modul untuk siswa tingkat SMA dalam belajar pemograman pascal. Seri modul ini terdiri dari 4 modul yang dapat anda download secara gratis disini. Semoga bermanfaat.
  • Modul 1 bisa download di  sini
  • Modul 2 bisa download di  sini
  • Modul 3 bisa download di sini
  • Modul 4 bisa download di sini

Pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Saat ini dunia telah memasuki era informasi yang akan berkembang dan terus berkembang. Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua orang, semua kalangan baik itu instansi pemerintah maupun swasta bahkan semua negara. Negara-negara maju seperti Jepang, Amerika dan negara maju lainnya tidak pernah lepas dari penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Salah satu ukuran maju tidaknya suatu negara adalah penguasaan TIK.
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dalam hal ini kita sebut Komputer akan terus berkembang dengan pesatnya baik itu Perangkat Kerasnya (Hardware) maupun Perangkat Lunaknya (Software). Sudah banyak kita lihat dan dengar di semua bidang sudah menggunakan komputer yang sangat membantu pekerjaan manusia. Sebagai contoh pengolahan data pegawai, gaji pegawai, laporan keuangan, pemeriksaan jawaban ujian peserta CPNS bahkan pemeriksaan jawaban UN semuanya dikerjakan dengan menggunakan komputer. Coba saja bayangkan jika semua itu dikerjakan secara manual (tanpa komputer)……… kapan sih selesainya ??? Tentu menguras tenaga bukan??? Intinya profesi apapun akan sangat membutuhkan bantuan komputer.
Sebagai ilustrasi untuk murid-muridku, sewaktu saya masih kuliah banyak sekali mahasiswa yang tidak bisa mengoperasikankomputer sehingga untuk mengerjakan tugas dan pengetikan skripsi mereka harus mengantarkan tugas dan skripsi untuk diketik pada pemilik rental komputer. Tentunya membutuhkan biaya untuk imbalan pengetikan tersebut, OK lah kalau kita orang kaya tidak masalah tapi bagaimana kalau kita orang yang kurang mampu? Tentu sangat sulit sekali, apalagi saat ini ekonomi sangat sulit. Semua serba mahal. Nah tidak ada kata lain untuk mengatasi hal ini "Aku harus bisa mengoperasikan Komputer".
Untuk siswa-siswi SMA Negeri 1 Cempaga khususnya dan masyarakat luas umumnya marilah mulai sekarang kita kampanyekan begitu pentingnya peranan TIK (komputer) dalam kehidupan kita agar kelak tidak ketinggalan. Semoga kalian semua Sukses

Kumpulan E-Book Free Open Source

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)
1. Rekayasa Perangkat Lunak Jilid (SMK) silahkan download di sini
2. Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 2 (SMK) silahkan download di sini
3. Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 3 (SMK) silahkan download di sini
SMA (Sekolah Menengah Atas)
1. BSE TIK Kelas X Semester 1 silahkan download di sini
2. BSE TIK Kelas X Semester 2 silahkan download di sini 
3. BSE TIK Kelas XI Semester 1 silahkan download di sini 
3. BSE TIK Kelas XI Semester 2 silahkan download di sini
4. BSE TIK Kelas XII Semester 1 silahkan download di sini
5. BSE TIK Kelas XII Semester 2 silahkan download di sini 

Kumpulan Koleksi E-book FOSS 
1. Ebook-Ubuntu-Indonesia.Com-V01 >>> silahkan download di sini 
2. InstalasiUbuntuDesktop10.04.LTS >>> silahkan download di sini 
3. Buku-panduan-sundara >>> silahkan download di sini
4. Slackware Indonesia >>> silahkan download di sini 
5. Buku_manual_manux >>> silahkan download di sini
6. Buku_Remaster_Ubuntu >>> silahkan download di sini
7. HTML5_for_web_designers >>> silahkan download di sini
8. Instalasi FreeBSD >>> silahkan download di sini
9. Manipulating_SQL_Server_Using_SQL_Injection >>> silahkan download di sini
10. Materi Remastering >>> silahkan download di sini
11. Handbook_in_ver8.2 >>> silahkan download di sini
12. Panduan_OSS_v1.00 >>> silahkan download di sini
13. Dear.Hacker >>> silahkan download di sini
14. Free Pascal Programming Manual >>> silahkan download di sini
15. HTML5_and_CSS3 >>> silahkan download di sini
16. Penetration silahkan download di sini

PPDB SMAN-1 CEMPAGA Tahun Pelajaran 2011/2012

Tampilan Depan Brosur

Tampilan Belakang Brosur


Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) atau yang dulu dikenal dengan sebutan PSB (Penerimaan Siswa Baru) SMAN 1 Cempaga tahun pelajaran 2011/2012 akan dimulai pada tanggal 20 Juni 2011 - 25 Juni 2011. Formulir pendaftaran bisa diperoleh langsung di SMA Negeri 1 Cempaga mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB setiap harinya. 

DAYA TAMPUNG :
Pada Tahun Pelajaran 2011/2012 SMA Negeri 1 Cempaga hanyak dapat menerima Peserta Didik Baru (siswa) kelas X SMA yang disesuaikan dengan jumlah kelas yang tersedia dan daya tampung sekolah.

SYARAT PENDAFTARAN :
1. Tamat dan memiliki STTB/Ijazah dan Nilai Ujian Nasional/STL/STK/SKHUN SMP/MTs sederajat.
2. Memiliki Nilai Raport Kelas IX semester I dan II.
3. Memiliki Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Sekolah Asal.
4. Memiliki Akte Kelahiran.
5. Memiliki Kartu/Surat Keterangan Golongan Darah
6. Umur maksimal 21 Tahun pada Tahun Pelajaran 2011/2012

CARA PENDAFTARAN :

1. Calon Siswa datang sendiri ketempat pendaftaran untuk mengambil formulir Pendaftaran.
2. Calon Siswa akan dilayani apabila berpakaian rapi, sopan dan bersepatu (tidak boleh pakai kaos/sandal).
3. Menyerahkan berkas pendaftaran yang terdiri dari :
    a. Formulir Pendaftaran yang telah di isi dengan lengkap dan ditempel pas foto ukuran 3X4
    b. Satu lembar foto copy :
        - STTB/Ijazah/STK/STL/SKHUN SMP/MTs sederajat yang telah disyahkan
        - Raport Kelas IX semester I dan II yang disyahkan.
    c. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari sekolah asal.
    d. Foto copy Akte Kelahiran.
    e. Foto copy kartu/Surat Keterangan Golongan Darah.
    f. Masing-masing pernyataan tersebut di atas harus dapat memperlihatkan yang aslinya.
WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN
1. Pendaftaran dimulai tanggal 20 Juni s/d 25 Juni 2011
2. Pengambilan formulir pendaftaran dimulai tanggal 20 Juni s/d 28 Juni 2011
3. Pendaftaran dan pengambilan formulir dibuka setiap hari kerja dari jam 08.00 s/d 12.00 WIB, kecuali hari Jum'at mulai jam 08.00 s/d 10.00
4. Tempat Pendaftaran SMA Negeri 1 Cempaga
BIAYA
Biaya pengambilan berkas pendaftaran dan seleksi bagi calon siswa baru tahun pelajaran 2011/2012 sebesar Rp. 60.000,-
SELEKSI
Proses seleksi dilaksanakan pada tanggal 04 s/d 05 Juli 2011. Yang meliputi :
a. Test tertulis Senin, 04 Juli 2011
b. Wawancara Selasa, 05 Juli 2011
Hal-hal lain yang belum jelas dapat ditanyakan langsung pada Panitia PPDB Tahun Pelajaran 2011/2012.

Blog Archive

Popular

Catatanku