"Oemar Bakrie" Profesional?

Pengorbanan seorang guru tidak jarang justru jadi 'makan hati'. Meski jujur dan berbakti namun ia hanya mendapatkan 'tas hitam dari kulit buaya' yang kumal dan 'sepatu kumbang' yang telah butut.Ini hanyalah sebuah cerita tentang guru yang digambarkan oleh Iwan Fals dalam lagunya berjudul "Oemar Bakrie". Gaji seorang guru tidak jarang sangat kecil dan kurang dari cukup untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Tidak heran, jika profesi seperti di tukang ojek, berdagang, makelar, bahkan menjadi buruh kasar lainnya menjadi kerja sampingan guru, untuk sekedar menutupi kebutuhan sehari-harinya. profesi guru justru menjadi pekerjaan sampingan dan tidak serius untuk dijalani dan ditekuni. Jika ini terjadi, maka proses belajar mengajar antara guru dan siswa menjadi tidak sehat dan cenderung sangat mekanis. Ini terjadi ketika saya masih duduk dibangku sekolah menengah atas yang ada di kota kabupaten... saya terinspirasi menuliskan cerita dari seorang guru yang sangat saya segani, bahkan sampai sekarang. Faktor yang paling dominan dari kondisi ini adalah karena lembaga pendidikan maupun pemerintah kurang memprihatikan profesi guru.

Akibatnya, guru menjadi tidak profesional dan jauh dari sosok yang dapat digugu dan ditiru, sebuah pepatah jawa yang mengandaikan bahwa seorang guru harus dapat dituruti perintahnya dan menjadi panutan, suri tauladan. Karena guru di Indonesia kurang profesional, maka seorang siswa tidak lagi menilai guru sebagai sosok yang wajib digugu dan ditiru.Terus apa kaitannya dengan dengan guru profesional istilah sekarang?hehheee..tentunya yang sudah dapat sertifikat guru profesional tentunya menyadari hal tersebut dengan tuntutan yang harus dipenuhi sehingga seimbang dengan apa yang jadi kewajibannya. Tapi tidak semua guru yang saya tau, sudah dapet tunjungan profesinya yang disebut guru profesional melaksanakan kewajiban dengan baik, bahkan tidak memberikan contoh teladan bagi guru yang masih junior (termasuk saya) maklum yang senior biasanya lebih segalanya padahal toh sama saja ilmunya.bahkan banyak ketinggal dari guru juniornya, lantas dimana keunggulannya, kalo masalah mengajar kita bisa mengambil sampel dari siswa yang bisa korek keterangan tentang guru yang bersangkutan, bisa tidak menjelaskan materi pelajaran yang diampunya.ternyata....yah gitu dech! Terus tunjangannya itu apa berhak mendapatkannya? Toh masih banyak guru yang menurut saya layak mendapatkannya,Jadi sebagai guru sangat berdosa besar jika kita tidak bisa memberikan makan (siswa berhak mendapatkan makan setiap harinya yaitu ilmu dari guru, iya kita tau guru memang tidak segalanya sebagai sumber belajar tapi guru sebagai fasilitator dalam penyampaian materi adalah sebagai ujung tombak kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, Saya pernah mendengar pakar pendidikan mengatakan bahwa "kemajuan pendidikan ujung tombaknya adalah GURU" itu sendiri. Saya bukan merasa bisa dalam menyampaikan materi pelajaran di dalam kelas, tapi saya berusa agar siswa bisa mengerti dengan apa yang kita sampaikan sehingga tidak jadi pemain sinetron (lihat sinetron kalo sudah habis yah habislah sudah ceritanya). Menurut saya ada dua sebab kenapa guru menjadi tidak profesional bukan guru yang mendapat sertifikat guru profesional yang saya utarakan disini, tapi dari sisi penguasaan materi yang di sampaikan kepada peserta didik. Pertama, karena seorang guru kurang memiliki pengetahuan terhadap bagaimana menjadi guru seorang guru, Kedua, profesi guru seringkali hanya menjadi profesi sampingan seperti yang digambarkan di atas. Yang pertama, biasanya, terjadi karena guru yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang pendidikan untuk menjadi seorang guru, misalnya dari Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Yang kedua, profesi guru ternyata tidak cukup menjanjikan, sehingga profesi guru disambi dengan profesi-profesi lain yang dianggap lebih menjanjikan. Karena tidak lagi menjanjikan secara materi, akibatnya profesi guru hanya menjadi sebuah profesi alternatif. Jika tidak bisa menjadi seorang pegawai negeri, pengusaha sukses, maka menjadi guru meskipun hanya honorer adalah alternatif terakhir yang dapat dilakukan oleh orang yang bingung mencari pekerjaan. Tidak ayal lagi, profesi seorang guru tidak hanya berasal dari seorang akademisi atau alumnus fakultas pendidikan dan secamamnya, namun juga dari latar belakang pendidikan yang beragam.  

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Namanya umar yah ghitu dech pak!

Anonim mengatakan...

Nama "Oemar Bakrie" yach Gitu dech Pak!

Anonim mengatakan...

Namanya Oemar Bakrie

Coretanku mengatakan...

@Anonymous Heheeeee...

Posting Komentar